Kembali ke… Mesjid.

Sumber dan inspirasi : sumber utama adalah MNC, Jp. ditambah beberapa situs/blog, dan wikipedia Indonesia. tulisan ini terinspirasi dari peringatan satu Tahun gempa di Yogjakarta.

Masih ingat dgn gempa bumi di Kobe, Jp ?? bencana luar biasa yg terjadi pada Januari 1995 lalu menewaskan setidaknya 6.400 korban jiwa. gempa berkekuatan 7,3 skala richter itu menghancurkan hampir seluruh bangunan dan jalanan di kota tsb. setelah terjadinya gempa, malapetaka yg menyusul akibat gempa tsb adalah kebakaran yg melanda kota tsb.

Selagi membicarakan gempa tsb dgn teman2 saya yg berkebangsaan Jepang, ada seorang diantara mereka yg tiba2 bercerita, bahwa diantara puing2 gempa dan kebakaran yg melanda kota tsb, ada sebuah bangunan yg tetap berdiri tegak dan kuat. yaitu sebuah Mesjid. nah lo…..
(Mesjid = Masjid atau tempat Ibadah Umat Islam).

Mesjid yg bergelar mecca of Japan ini didirikan awal abad 20, atau setelah perang dunia ke 1. mesjid ini siap keseluruhannya dan diresmikan dgn sholat yg pertamakali diadakan pada Oktober 1935. adakah pencarian logis yg bisa menerangkan soal kekuatannya ? sedangkan mesjid tersebut hanya berjarak sekitar 20 km dari pusat gempa yg menghancurkan kobe dan sekitarnya…

Tapi bukan cuman Jp yg punya mesjid yg “tahan banting” tsb. Negeri kitapun punya, bahkan lebih dari sekedar satu buah. yaitu mesjid2 di Aceh. terlihat masih berdiri tegak paska Tsunami.

Mesjid Rahmatulloh masih berdiri tegak sendirian di pantai Lampuu, lhoknga, Banda aceh. Gelombang Tsunami yg melebihi 38 meter di pantai itu, tak mampu merobohkan mesjid ini. arus kuat dari tsunami itu hanya mampu menggaruk2 pondasi sampai membuat lubang yg cukup besar di kolong bagian bawah mesjid tsb.

Lalu Mesjid Baiturrohim, (yg hanya berjarak sekitar 15 meter dari pinggir pantai) tak remuk spt halnya kampung Ulele. mesjid tua yg dibangun sekitar tahun 1903 dan bergaya arisitektur Belanda. Fenomena dari masih tegaknya Mesjid ini, membuat sebagian orang geleng2 kepala dan mencari penjelasan2 yg masuk dalam kriteria “masuk diakal”, atau mencari celah2 kelogisannya.

Kemudian Mesjid kayu di desa Pasi Lelebeu Sigli. Mesjid ini kuat menahan gempa, walaupun kontruksi mesjid ini jelas2 terbuat dari kayu. Tapi utk gempuran Tsunami yg melebihi tingginya rumah ? sanggupkah kayu2 tsb menahannya ? Masih adakah penjelasan logis atau kriteria masuk diakal utk Mesjid yg tetap berdiri hingga kini tsb ?

Di Aceh, setelah gempa bumi besar yg diikuti dgn gelombang tsunami pada hari Minggu, 26 Des-2004 lalu tsb , puluhan Mesjid masih berdiri tegak. (spt mesjid di Alur Naga. kemudian punge jurong, kahju, lambada` lhok, kruang cot, hingga maharaja gurah di pekan bade. dan tentu saja, tdk lupa Mesjid raya baiturrahman).

Mesjid raya Baiturrahman, di pusat kota Banda Aceh, adalah salah satu mesjid terindah di Indonesia.
Ketika Belanda mengadakan serangan ke kota ini, (tahun 1873) mesjid itu dibakar. tetapi dua tahun kemudian Belanda mulai membuatkan penggantinya.

pertama kali dibangun dgn kubah tunggal pada tgl. 27 desember 1883. kemudian diperbesar dan diperluas menjadi 3 kubah pada tahun 1935. dan terakhir diperluas lagi menjadi 5 kubah pada tahun 1959 s/d 1968.

Ketika semua Orang mempertanyakan keadilan Tuhan, dgn menurunkan gempa bumi dahsyat yg disusul dgn gelombang besar tsunami, rakyat Aceh, diantara jeritan perih kehilangan sanak keluarga dan hartanya, Mereka justru kembali ke mesjid.

Mereka yg selamat seolah tak berputus asa atau bergelap mata. Mereka memulai kembali kehidupannya, dan hanya percaya dan menyerahkan segalanya pada satu titik kekuatan abadi : Kekuasaan Allah.

[*Posting ini hanya membicarakan seputar keajaiban gedungnya (mesjid), bukan tulisan masalah agama apapun.*]

Pos ini dipublikasikan di Sesuatu yg berbeda. Tandai permalink.

36 Balasan ke Kembali ke… Mesjid.

  1. venus berkata:

    wah, bikin merinding…

    btw, saya pake wp.org. kemaren2 lemot, kyknya karena webhost servernya yg kurang bagus. sekarang ganti server, mudah2an lantjar djaja, demi membangun persatuan dan kesatuan, kekeke…

  2. anung berkata:

    /*uztadz mode*/
    subhanallah…
    bener2 bikin merinding atuh..
    /*uztadz off*/

  3. Shan-in Lee berkata:

    Yah, komen di atas kepotong…

    Padahal lumayan capek nulisnya.

    Ya sudah, Shan-in mau ke Masjid di Japan yang keren itu!!

  4. telanjang berkata:

    Numpang ngiklanin blog baru. 🙂

  5. Dino berkata:

    Cerita yang menarik..

  6. telmark berkata:

    @venus
    pantesan mbak, lemottt banget buat ngunjungin blognya mbak. 🙂 sekarang ok, udah normal. trims.

    @anung
    apanya yg merinding hayo?

    @shan-in-lee
    ayo, kita berkunjung kesana. 🙂 thanks.

    @Dino
    terima kasih.

  7. deking berkata:

    Subhanalloh…Allohuakbar
    Tetapi secara logis mungkin karena waktu pembangunan masjid tsb material yang digunakan benar2 sesuai aturan alias tidak ada yang dikorupsi sehingga konstruksi bangunannya kuat.
    Kalau ada pembangunan kan biasanya materialnya diturunkan kualitasnya dan kuantitasnya demi mengejar keuntungan yang banyak……mungkin ketika pembangunan masjid tdk ada yg berani korupsi material heheh

  8. faiq berkata:

    Bagus postingannya, mengingatkan kembali pada posisi kita sebagai hamba Allah. Kita hanya makhluk dan Dia-lah sang Khaliq. Subhanallah…

  9. yulinuxer berkata:

    “Semua akan binasa, tapi tempat untuk menujuNya tidak akan pernah binasa” 🙂

  10. bangaiptop berkata:

    Di maluku, waktu lagi perang antara pihak merah dengan putih. Pihak putih ngungsi ke masjid. Pihak merah ngungsi ke gereja.

    Sialnya, orang-orang yang haus darah… dari kedua belah pihak, saling menyerang rumah ibadah yang jadi tempat perlindungan tersebut.

    Mereka ga takut apabila Yang Punya Rumah Ibadah marah kali yaaa?

    (*untung perang sudah berakhir. Saya nggak tahu, apakah Si Pemilik Rumah Ibadah marah atau tidak? Atau ternyata memang marah, dan kita pura-pura ga sadar?*)

  11. telmark berkata:

    @deking
    kira2 memang spt itu yg masuk diakal. disamping bangunan mesjid biasanya mempunyi tiang lebih banyak dan mempunyai ruang kosong yg lapang. (cuma itulah yg masih logis).
    tetapi bagaimana dgn yg terbuat dari kayu ? sementara bangunan kayu atau beton lainnya yg lebih kuat malah hancur ? thanks.

    @faiq
    betul, dan hanya kepadaNYA-lah kita serahkan segalanya. trims.

    @yulinuxer
    atas izin dan kemauanNYA, segalanya menjadi mungkin saja terjadi. termasuk kekuatan sebuah tempat. 🙂 thanks.

    @bangaitop
    itulah dia, yg menyeramkan dari manusia… berperang utk agama, bukan utk-NYA. trims.

  12. jurig berkata:

    hmmm … fenomena yg sangat menarik … semoga menambah kesadaran kita sebagai “makhluk” Tuhan … 🙂

  13. telmark berkata:

    amien. terima kasih utk koment dan kunjungannya, mbak hantu. 🙂

  14. Matahari berkata:

    tulisan yang menarik. tapi masih kurang kajian kukira. “mesjid” nya agama lain juga banyak yang mengalami fenomena seperti itu. toh kekuasaan yang berada diluar diri “manusia” bisa ditunjukkan untuk siapa saja. silahkan di lihat “mesjid2” yang lain jg ya. agar postingnya lebih berimbang. Salam Kenal.

  15. Evy berkata:

    waktu banjir di jakarta kemarin orang2 juga pada ke Mesjid ngungsi, tapi yg bener2 mengherankan mejid baiturahman pasca tsunami (mutinya pasang fotonya). Masih mau menutup matakah kita dengan panggilan Allah ini?

  16. elpalimbani berkata:

    Sebentar lagi adzan nih…
    Ayo, kembali ke…mesjid! 😉

  17. agorsiloku berkata:

    Ketika saya melihat foto “Kabah”, Baitullah terendam banjir Tahun 1941, meskipun saya percaya penuh bahwa ada tangan-tangan lain yang “bermain” dalam bangunan milik Allah yang tentu saja Allah menjaga, namun penjagaan itu juga mengikuti hukum-hukum alam yang ditetapkannya. Kalau kita baca keseluruhan dari suatu musibah besar yang melanda ribuan rumah dan masjid, maka tanyakanlah statistik, berapa rumah ibadah yang rusak atau terbenam (termasuk juga Tsunami di Aceh atau Bantul Yogya). Kemudian, renungkan kembali kesimpulan itu.
    Di sisi lain saya juga “bahagia” jika itu terjadi. Allah juga “membiarkan” sang junjungan sampai terluka di perang Uhud… selalu diberikan cara untuk mengingatkan manusia, melalui hukum-hukum fisikaNya…..

  18. telmark berkata:

    @matahari
    Gedung2 atau Mesjid2 Agama lainnya, tentu saja juga bnyk terdapat di dunia ini, yg diketahui maupun yg tdk.
    tetapi postingan diatas hanya menuliskan sebuah contoh kecil yg kebetulan berada di Kobe dan Aceh, dan sama sekali tdk membahas agama. (tetapi bukan berarti saya tdk beragama lho). salam kenal kembali dan thanks utk kunjungan dan koment-nya. 🙂

    @evy
    duh iya ya Bu Dok, mestinya saya pasang gambarnya ya… saya, kalau lupa tuh suka engga inget. 🙂 trims.

    @elpalimbani
    walah saya terlambat nih… bentar, saya wudhu dulu. 😉 thanks.

    @argosiloku
    Rumah2 ibadah, termasuk mesjid, tentu saja bnyk yg rusak oleh bencana alam. bahkan jika oleh kita dibuat sebuah statistik sekalipun. namun, sebuah bukti yg terekam oleh berita di MNC Jp, (dgn beberapa bangunan yg saya sebutkan diatas) membuat saya terkesima dan kagum. sebetulnya, dalam keseharianpun bnyk tdp keajaiban2 tsb. namun sayang, saya (atau kita semuanya?) tak dpt menangkapnya. betul spt kata anda, selalu diberikan cara utk mengingatkan manusia, melalui hukum2 fisikanya. thanks.

  19. Ping balik: In Memoriam : "Masjid Nagari Koto Gadang" « d’Ranah

  20. Fadli berkata:

    Subhanallah, ditempat saya di Sumatera Barat kejadiannya malah sebaliknya. Karena Gempa sebuah masjid di Koto Gadang rata dengan tanah, namun rumah penduduk disekitarnya hanya retak-retak saja.

    Silahkan lihat foto-fotonya disini

    In Memoriam : “Masjid Nagari Koto Gadang”

    atau dengan mengunjungi blog saya. Semoga bisa menjadi i’tibar bagi kita semua

  21. xwoman berkata:

    Tak ada yang mustahil bagi Allah, betapapun manusia sudah begitu melupakan-Nya, tapi Dia masih tetap memberi kita kesempatan untuk mendapatkan ampunan-Nya. Memberi kesempatan kita kembali ke… Mesjid.

    Tapi benar kata bu dok diatas walapun kita sering dipanggil tapi kita tidak pernah merasa terpanggil, sering menutup mata dan telinga!

    Padahal mall2 disana pada hancur ya!

  22. telmark berkata:

    @Fadli
    sebuah contoh “peringatan” yg lain. betul kata anda. meskipun kata orang Mesjid yg hancur tsb jarang di makmurkan, tetapi kita tak boleh berburuk sangka. trims. 🙂

    @xwoman
    iya, kita sudah berkali di berikan peringatan dan kesempatan, tetapi sering menutup mata dan telinga. thanks.

  23. kurtubi berkata:

    waah iya benar fotonya ga ada. Tapi sudah dilengkapi oleh mas Mas Fadli menyantumkan fotonya…

    btw, masjid adalah bangunan, fisik juga. tapi bukan berarti masjid saja kan yang tidak rusak. Di beberapa tempat ada banyak masjid rusak. bisa juga kan rumah ibadah yang lain pun spt itu tak ambruk.. ada jg yang ambruk . ah terlalu jauh membahas ke sana… ada apa … ada apa… apa karena masjid milik umat Islam, jadi gak hancur? halahh 🙂
    sudah lah jangan dibahas toh ini kan bukan postingan agama

  24. Fadli berkata:

    Tebull,
    Yang akan kita ambil pelajaran adalah, moga-moga seterusnya kita bisa lebih dekat denganNya

  25. telmark berkata:

    @kurtubi
    sekali lagi, semuanya itu hanyalah sebuah contoh kecil. 🙂 thanks for comment.

    @fadli
    saya sangat setuju sekali dgn komen anda. trims.

  26. manusiasuper berkata:

    Mungkin karena desain masjid adalah ruang kosong ditengah dengan pondasi sempurna serta tiang besar yang sejajar gitu ya?

    Tapi yang pasti, da terlepas dari kekuasaan Yang Punya Rumah emang…

  27. telmark berkata:

    iya, saya kira juga demikian. thanks.

  28. toga nainggolan berkata:

    Penjelasan bahwa masjid (di zaman dulu) dibangun dengan kesungguhan, dan bentuknya yang persegipanjang (simetris) dengan tiang banyak, saya kira penjelasan yang paling masuk akal terhadap fenomena ini.

    Saya kira, selepas era pewahyuan kitab-kitab suci, “Kekaisaran Langit” tak lagi gemar unjuk kekuatan saat ini. Semuanya dibiarkan sesuai hukum logika saja.

    Itu semua demi munculnya iman yang murni. Jika sedikit-sedikit Tuhan show of force, dalam bentuk apapun, iman akan muncul di mana-mana, tapi tak lagi pure.

    Kalau memang iman seperti itu yang mau Dia kembangkan, sekalian saja pecat itu setan-setan, ledakkan semua diskotik, buat semua masjid, gereja, dan kuil jadi bercahaya, dst…

    Tapi apapun ceritanya, ini postingan yang bagus, merangsang akal dan iman sekaligus.

    Mucchas gracias!

  29. erander berkata:

    Thanks sudah jalan2 ke blog ku dan meletakkan kata2 ditempatku. Keajaiban ada dimana2 seperti halnya diriku menjadi mengenal dirimu. Oya, saya add di blog saya ya. Semoga keajaiban membuat kita semakin beriman.

  30. BatakNews berkata:

    aku kagum bila ada masjid tidak hancur saat bencana alam. tapi hal itu tidak akan berpengaruh pada imanku terhadap TUHAN-ku, ALLAH SWT. sekadar kagum saja.

    sebab dari awal aku sudah yakin pada TUHAN; tanpa harus melihat keajaiban alias mukjizat alias miracle. jadi hal2 begini tidak berpengaruh pada imanku.

    aku punya beberapa teman, baik nasrani maupun muslim, yang mengaku semakin percaya TUHAN setelah mendengar keajaiban. kadang dia melihat foto atau imej di batang pohon berbentuk salib atau gumpalan awan yg mirip aksara arab ALLAH MAHABESAR. atau kadang ia dengar bocah 5 tahun mampu menghafal seluruh isi kitab suci agama tanpa membuka kitab.

    dulu, ketika aku masih nasrani, seorang sahabatku, pendeta, pernah bilang: “sudah banyak umat sekarang yg baru semakin rajin berdoa bila disuguhi cerita-cerita gaib dan penuh mukjizat dalam kotbah ….”

    pendeta itu pun bilang: “aku pribadi tak setuju bila pendeta terlalu sering mengutip cerita mukjizat alam — karena hal itu membentuk umat dengan iman yg bisa ditawar.”

    dan aku sependapat dengan sahabatku, pendeta itu. bahwa bila sudah yakin ada TUHAN, maka yakinlah seterusnya — ada atau tidak ada keajaiban.

    tidakkah cukup bagi kita untuk percaya TUHAN setiap kita merasakan vitamin MATAHARI menusuk melalui punggung kita saat berjemur di pagi hari?

    tidakkah cukup bagi kita keajaiban kuno bernama WAKTU — yang tidak pernah terlalu cepat dan terlalu lambat saban hari?

    tidakkah cukup bagi kita keajaiban semesta bahwa aa gym dan zainuddin mz yang “super-beriman” itu pun akhirnya bisa juga “tergelincir” dan suatu hari akan jadi makanan cacing dalam kubur seperti halnya diriku sendiri?

    dan aku yakin bahwa telmark tidak termasuk golongan orang yg “suka keajaiban”. aku berani bilang ini karena pernah membaca komentar telmark di blogku pada esai “manusia binatang berhati iblis pemuja agama”.

    salam damai, telmark.

  31. telmark berkata:

    @toga nainggolan
    trims buat komen dan pujiannya. 🙂 sama2 gracias.

    @erander
    semoga pak. senang berkenalan dgn anda.
    semoga keimanan semakin membuat kita ajaib. 😉 thanks.

    @BatakNews
    tentang gol. orang yg suka keajaiban, saya dan anda kayaknya memang sama. (sama2 menebak) 🙂 trims dan salam damai kembali.

  32. Jauhari berkata:

    Iyaa saya SUKA

    Taglinenya …. Mantap….

  33. Liexs berkata:

    Saya orang Jogja, Mas…..
    eh gempa jogja 6.3 SR, bukan 7.3 SR.
    Saya juga punya foto-foto gempa Jogja, termasuk masjid yang berdiri kokoh,padahal daerah sekitarnya ludhes. sayang nggak bisa di upload di komentar ya.

  34. telmark berkata:

    gempa 7,3 sr adalah gempa yg terjadi di kobe, jp. (mungkin anda sedikit kurang teliti dlm membacanya). 🙂

    utk foto2 tsb, saya sangat tertarik sekali. sungguh…
    semoga anda mau membuat postingan ttg mesjid yg berdiri tegak di jogya tsb, dan membuat linknya ketulisan ini, trb, sehingga membuat komplit tulisan ttg mesjid yg berdiri kokoh pasca gempa di wp. thanks utk komen dan kunjungannya.

  35. jumariyah berkata:

    bikin bediri bulu kuduk. tapi bersyukur banget ada forum beginian nambah2 iman, disaat aku selalu merasa jauh dari Tuhan sejak ada di Jepang.hikhikhik…..

Tinggalkan Balasan ke Shan-in Lee Batalkan balasan