10 Tahun Reformasi.

ucapan Selamat utk 10 Tahun Reformasi dan Seabad Hari Kebangkitan nasional.

Dalam demokrasi,  alat dan tujuan sama pentingnya. Tujuan demokrasi tidak dapat tercapai dengan cara2 yang tidak demokratis.  (Akbar Tanjung, Mantan Ketua Umum Partai Golkar).

Sumber dan Inspirasi :  MNC Jp, Gatra.com dan berbagai sumber.

Sejenak, mari kita menerawang mundur. ‘ga tanggung2, sampai 10 tahun yg lalu…  🙂    Menjelang Reformasi, perekonomian Indonesia menurun drastis. cadangan devisa tak bisa lagi menjadi penangkis. akhirnya Rupiah tak lagi terkontrol. nilai Rupiah thp (US) Dollar langsung anjlok. hampir tergolek koma.  laju pertumbuhan ekonomi menukik, turun dgn tajam hingga (minus) 10 % selama tahun 1998.

Kebutuhan pokokpun jelas2 menjadi masalah. Inflasi meroket hingga  diatas 30 %.  Penduduk miskin bertambah dari 34,01 juta jiwa pd tahun 1996,  menjadi  47,97 juta jiwa pd tahun 1999.  

Catatan Reformasi (katanya) :  Setelah tahun2 tsb, Indonesia ditengah tatanan Politik yg berubah dikabarkan mulai menggeliat. Jumlah penduduk miskin hingga 2007 mengalami fluktuasi. hingga Maret 2007 menjadi 37,17 juta jiwa.  ( akurasi ??? )   kendati jumlah tsb belum bisa kembali ketahun2 sebelum 1998.

Keraguan akan akurasi jumlah tsb sangat terasa sekali.  alasannya simple. Karena dalam beberapa tahun terakhir, upah minimum kaum Buruh justru menurun. (tab. Pem. : Th. 2005 mencapai 35,10 Jt.  Th. 2006 mencapai 39, 30 Jt.  Th 2007 mencapai 37,17 Jt ???).

Catatan menunjukan, upah nilai minimum buruh menunjukan kemerosotan tajam.  rata2 upah minimum kaum Buruh mengalami penurunan 10,6 % pd tahun 2007.

Dalam 10 tahun terakhir Reformasi, tingkat pengganguran terbuka tetap tinggi. (berada dikisaran 10 %). bahkan bila pada periode 1994-1999 tiap 1 % laju pertumbuhan ekonomi mampu menyerap 375.000 lapangan kerja. tahun 2000-2004 hanya mampu menyerap 215.000 lapangan kerja.  so banyak kalangan meragukan akurasi dari Pemerintah tsb. wajarkan ?

Sementara disektor pertanian, mayoritas kaum ini adalah sekitar 75 % adalah buruh tani. yg (jika dibagi) dgn kepemilikan lahan yg tdk sampai dgn 0,5 hektar.  cape deh….

REFORMASI hanya membuat Pemerintah dan anggota DPR lebih pandai.  Pandai mengantisipasi manuver politik masing2 pihak, tetapi tidak mampu mengantisipasi krisis pangan dan energi. (berita MNC, 12 mei 2008).   

Krisis pangan sekarang ini jelas2 terlihat. gejalanya terasa sejak tahun 2000-an lalu, semenjak stok biji2an Dunia mulai menurun. bahkan saat ini, Indonesia dalam laporan pangan PBB, masuk menjadi salah satu dari 40 Negara berpotensi rusuh pangan. Negara tercinta ini masuk dalam golongan sekatagori dgn sekelompok Negara miskin di Afrika.  ck ck ck…   (Contoh Negara berpotensi rusuh pangan lainnya adalah Mauritania, Mozambik, Senegal, Dll).                                                                                      

Dalam piutang,  kita memang telah melunasi hutang dgn IMF (ingat, hanya dgn IMF) sebesar 75 milliar US Dollar, pada tahun 2006. Namun itu bukan berarti Rakyat telah terbebaskan sama sekali dgn segala urusan Tali2 penjerat leher yg bernama hutang Luar Negeri ini. masih teramat buanyakkkk….

Menurut Bappenas, pada tahun 2006 saja Hutang Negara kita telah mencapai 130 Milliar US Dollar. Sedangkan pada APB 2007, jumlah total cicilan hutang yg dibayar mencapai 200 Triliun Rupiah.  (Sekitar 30 % dari total seluruh APBN).   

Pada era Reformasi ini, pemerintahan kita memang telah menghasilkan bnyk sekali perundang2-an. namun, jika kita mau melihat hasilnya, produk2 UU tsb sebetulnya malah membawa Indonesia lebih jauh terseret kpd kepentingan2 kaum besar dan Negara2 Industri maju.  (MNC Jp : Dgn kata lain, Reformasi tak berdaya membendung tekanan ekonomi kaum Neo Liberalisme).                                        

UU Ketenagakerjaan Th 2003, kelistrikan dan PerBankan, jadi beberapa contoh keberpihakan kepada Neo liberalisme.

Pd krisis tahun 1998 yg lalu, harga minyak Indonesia sekitar 13 US Dollar. bandingkan dgn harga minyak Dunia sekarang yg naik dan bergerak menjadi 150-an US Dollar/Barrel.

Kenaikan harga kebutuhan pokok pada 1998 hanyalah pada komoditas tertentu saja. sekarang ? setelah 10 tahun era Reformasi apa yg terasa ? kini seluruh harga komoditas strategis mulai dari minyak mentah hingga beras bergerak naik meresahkan.  (sayangnya, utk urusan priuk nasi atau urusan bertahan hidup, ini hanya meresahkan rakyat kecil belaka. sayang…).    

10 Tahun era reformasi telah berlalu…. 10 Tahun juga bagi Rakyat, Reformasi adalah barang mewah dari para elite Politik, Penguasa dan Pengusaha.  (Seputar Indonesia, MNC Jp, 12 Mei 2008. Reformasi adalah Repot Nasi).     

Sepuluh tahun sudah Reformasi….  10 tahun juga kasus Pahlawan reformasi dari Trisakti spt tak pernah menemukan titik terang. spt juga kasus2 lainnya. spt semangi, kasus2 Orang hilang pd tahun2 1997/1998. Penyelidikan2 oleh Komnas HAM spt tak pernah mau bergerak maju. padahal, landasan hukumnya sudah lebih dari cukup lugas.

UU no. 26 th. 2000 menyebutkan :  Kesimpulan hasil penyelidikan Komnas HAM berdasarkan bukti permulaan tentang adanya pelanggaran HAM berat, dapat ditindak lanjuti kepada penyidik, dalam hal ini adalah Kejaksaan Agung.  Namun berkas penyidikan oleh Komisi tsb tak pernah dianggap lengkap oleh Kejaksaan Agung.

Banyaknya kasus2 yg mengendap tak pernah terselesaikan, akhirnya membuka mata kita semuanya. bahwa di era reformasi sekalipun, Penegakan HAM di Tanah Air  takkan pernah menjadi Prioritas.  (cerita soal keadilan, Seputar Indonesia bahkan pernah membongkar dan menayangkan  perihal Mafia Peradilan. sebuah kejelian, yg membuat saya akan menyoretkan ttd tanda setuju jika diadakan adu suara utk menutup semua Pengadilan di Negara ini).    

Apapun juga sebutan dan alasannya, 10 tahun sudah Reformasi.   bencana terjadi silih berganti. kesedihan2 seolah menjadi Trauma yg biasa. bahkan disejumlah daerah, kekurangan gizi menjadi sebuah berita yg tdklah menjadi heboh, spt seheboh sms merah, di Negara yg katanya kaya raya ini…   Siapa yg salah ? ingat, Demokrasi di segala bidang tdk akan terjadi, jika kita hanya saling menyalahkan atau baku hantam satu sama lain.   Salam reformasi.

 Oh ya, selamat hari Kebangkitan Nasional 2008. waktunya utk bangkit bung…

*semua tulisan bersumber*.

Pos ini dipublikasikan di Bukan apa2 tapi penting., Nasional, Sesuatu yg berbeda, Tanda Tanya dan tag . Tandai permalink.

22 Balasan ke 10 Tahun Reformasi.

  1. alex® berkata:

    Dalam demokrasi, alat dan tujuan sama pentingnya. Tujuan demokrasi tidak dapat tercapai dengan cara2 yang tidak demokratis. (Akbar Tanjung, Mantan Ketua Umum Partai Golkar).

    Jadi pengen ketawa baca ucapan Akbar Tanjung itu. Statemen bermuka dua itu namanya. Demokrasi kan sesuatu yang sering dipelintir. Ya, seperti demokrasi ala Golkar di masa dulu 😆

    Oh ya… apa Bung Akbar tidak mencapai tujuan demokrasinya dengan menjadi capres kemarin karena pakai cara-cara yang tidak demokratis juga kah? 😛

    REFORMASI hanya membuat Pemerintah dan anggota DPR lebih pandai. Pandai mengantisipasi manuver politik masing2 pihak, tetapi tidak mampu mengantisipasi krisis pangan dan energi. (berita MNC, 12 mei 2008).

    Hohoho… Jelas saja. Para idealis reformasi 1998 kemarin itu berzina dengan gembong-gembong rezim lama. yang lahir ya itu: pemerintahan blasteran idealis + oportunis yang makin pintar ngibul :mrgreen:

    Betewe, lama amat ente hiatusnya. Saya sampai ganti blog begini ente baru balik :mrgreen:

  2. itikkecil berkata:

    sepuluh tahun reformasi, yang menderita tetap rakyat biasa 😀

  3. telmark berkata:

    @alex
    haiyah, ane hiatus karena urusan pergi jauh lex. blog baru ? aye segera kesana …
    thanks.

    @itikkecil
    iya, pembesarnya sih tetap sama aja. mau reformasi, atau jaman apapun.
    trims.

  4. juliach berkata:

    Koq enggak jadi lebih baik sih?

  5. edy berkata:

    jadi jalan di tempat ato malah mundur?

  6. telmark berkata:

    @Juliach and @edy
    Ada yg bilang kita udah mulai maju. btw banyak yg bilang kita malahan mundur. yg jelas, terlepas dari itung2-an apapun, toh kasus kurang gizi semakin bnyk terdengar.
    Thanks.

  7. Hanif berkata:

    Semoga taun-taun berikutnya bisa jauh lebih baik yah 🙂

  8. Sawali Tuhusetya berkata:

    sedih banget, mas, memikirkan nasib negeri kita pascareformasi. hukum, politik, dan ekonomi justru makin mandul. reformasi hanya menjadi “syurga” bagi para petualang politik. semua itu terjadi *sok tahu* lantaran ranah kebudayaan sama sekali tak tersentuh dalam melakukan perubahan.

  9. tc berkata:

    positif thinking aja..smoga indonesah akan lebih baik..
    🙂

  10. peyek berkata:

    ada yg bilang “pemimipin dan para wakil kita memang cuman lihai bermanuver demi kepentingan pribadi dan golongan”

    entah sampai kapan! saya? tetep pesimis!

  11. kangguru berkata:

    bikin hidup lebih…….. susah kali ya

  12. galih berkata:

    10 taun yang lalu.. berarti aku masih kecil, jadi ga tau apa sih bedanya reformasi ato ngga, prasaan sama ajha kali yah
    bapak-ibuku masih banting tulang nyekolahin aku. untungnya anaknya ini tau diri..

    berubung today is national awakening *halah*
    mau introspeksi diri sendiri ajha deh sekarang..

  13. Zoe berkata:

    harusnya bukan 100 tahun tapi 103 tahun. bukan BO tapi SI. (eh, bener gak ya? hehe.. sorry kalo salah 😀 )

  14. indra1082 berkata:

    Dengan Kebangkitan Nasional semoga INDONESIA BANGKIT dan TERUS MAJU!!!
    Amin…………..

  15. telmark berkata:

    @Hanif
    Semoga saja. mari kita menggelar Do’a bersama… 🙂
    thanks.

    @Sawali Tuhusetya
    Setuju Pak. menurut saya juga kita malahan semakin mandul. Ranah kebudayaan ? bahkan budaya senyum atau sekedar beramah tamah saja sudah sulit kita temui Pak… menyedihkan. 😦
    trims.

    @tc
    semoga saja Indonesahku… 🙂
    thanks.

    @peyek
    Mas Peyek ini sama pesimisnya dgn saya. dah lama ‘ndak jumpa ya mas… 🙂
    trims.

    @kangguru
    hehehe…
    thanks.

    @galih
    katanya ya, intropeksi diri itu adalah awal dari sebuah kemajuan dari sebuah keinginan diri. (katanya lho).
    trims.

    @Zoe
    waduh, klo soal ntu gelap deh. sebagian (tokoh Agamis) bilang bgt. 🙂
    trims.

    @indra1082
    Amin….
    thanks.

  16. Chic berkata:

    yah gimana rakyat ga makin menderita, lah undang-undangnya aja dibuat berdasarkan pesanan… jadi kepentingan sapa yang sebenarnya terpenuhi disini… *miris*

  17. Menik berkata:

    10 tahun reformasi…
    mana yg dulu koar2 ??? 👿
    yang ada rakyat malah terkapar 😦

    salam kenal Bang…
    ga nemu buku tamu nih 😛
    makasih dah neduh di saung saya 🙂

  18. cempluk berkata:

    wew..apa yang dipaparkan sungguh ironi ya…

    but, selamat hari kebangkitan nasional yang ke 100 tahun..

    INdonesia Bisa !!!

  19. Yudhi H.Gejali berkata:

    He..he..
    Indonesia Bangkit…!!!
    Siapa yang bangkit??? Kita!??

    Stop complaining but Start rising and shining!!
    Cieee….ehhm

  20. oRiDo™ berkata:

    10thn..
    gak makin baek..
    malahan BBM yang nbamah naek..
    hhhh…

  21. theloebizz berkata:

    reformasi inih apanya yg dirombak deh…
    prasaan makin carut marut ajeh 😦

  22. telmark berkata:

    @Chic
    yg jelas, hampir tak ada kepentingan golongan kecil… 😦
    thanks.

    @Menik
    buku tamunya di ttg blog gw doang.
    thanks utk kunjungan and udah pernah ngasih tmpt berteduh.

    @cempluk
    saya yakin juga, Indonesia memang bisa.
    tapi kapan ya… ? 😦
    trims.

    @Yudhi H Gejali
    hehehe… yg penting semangat aja dulu ya…
    thanks.

    @oRIDO
    Hhh… menyedihkan emang. tapi itulah sebuah “Kenyataan” pahit…
    trims.

    @theloebizz
    mungkin yg dirombak cumen cara2 yg lebih kelihatan halus carut marutnya. (tp kok malah kelihatan lebih kasar ya ?)
    trims.

Tinggalkan Balasan ke Zoe Batalkan balasan